BAB I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang Masalah
Masalah yang menjadi kegagalan
pendidikan hari ini adalah kecenderungan manusia yang melihat pendidikan
sebagai tujuan dunia seperti jabatan, pekerjaan, pangkat, dll. Yang umumnya
berorientasi dunia. Pengembangan pendidikan islam berkaitan secara langsung
dengan ilmu pengetahuan dan metodologi dan perkembangannya.
Pendidikan islam adalah pendidikan
yang sengaja didirikan dan diselenggarakan dengan hasrat dan niat (rencana yang
sungguh-sungguh) untuk mengedepankan ajaran dan nilai-nilai islam, sebagaimana
tertuang atau terkandung dalam visi, misi , tujuan, progam kegiatan maupun pada
praktek pelaksanaan kependidikannya. Wawasan kependidikan islam dimaksudkan
sebagai suatu konsep atau cara pandang pengembang, pengelola dan pelaksana
pendidikan dalam mengembangkan dan menyelenggarakan progam dan praktek
pendidikan islam dilapangan dengan memperhatikan landasan filosofis , historis
dan konteks social budaya, serta perkembangan peserta didik itu sendiri untuk
mencapai tujuan pendidikan islam. Para calon sarjana pendidikan islam dituntut
untuk memilki dan mengeuasai wawasan kependidikan islam tersebut.
B.
Rumusan Masalah
Dari latar belakang diatas, maka dapat ditarik rumusan
masalah sebagai berikut :
1.
Apa pengertian tujuan
pendidikan?
2.
Apa saja hadis yang menerangkan
tentang tujuan pendidikan?
3.
Apa saja tahap-tahap tujuan
pendidikan dalam Islam ?
4.
Apa saja tahap-tahap tujuan
pendidikan di Indonesia ?
C.
Tujuan Masalah
Dari rumusan masalah diatas, maka
dapat ditarik tujuan masalah sebagai berikut :
1. Untuk
mengetahui pengertian tujuan pendidikan
2. Untuk
mengetahui hadist-hadist tentang tujuan pendidikan
3. Untuk
mengetahui tahap-tahap tujuan pendidikan dalam Islam
4. Untuk
mengetahui tahap-tahap tujuan pendidikan di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Tujuan pendidikan
Istilah “tujuan” atau “sasaran”
atau “maksud” dalam bahasa Arab dinyatakan dengan ghayat atau maqasid. Sedangkan
dalam bahasa Inggris istilah “tujuan” dinyatakan dengan “goal atau purpose
atau objective atau aim”. Secara umum istilah itu mengandung
pengertian yang sama, yaitu perbuatan yang diarahkan kepada suatu tujuan
tertentu atau maksud yang hendak dicapai melalui upaya atau aktivitas.[1]
Menurut Dr. Zakiyah
Daradjat bahwa Tujuan Pendidikan islam secara keseluruhan yaitu pribadi
seseorang yang menjadi insan kamil yang artinya manusia utuh rohani maupun
jasmani dapat hidup dan berkembang secara wajar dan normal karena tawakalnya
kepada Allah SWT. Jadi, Tujuan pendidikan ialah suatu faktor yang sangat
penting dalam pendidikan, karena tujuan merupakan arah yang ingin dicapai dalam
pendidikan. Tidak dapat dipungkiri jika tujuan pendidikan itu menyangkut tujuan
hidup. Pendidikan dikembangkan dalam konteks membantu perkembangan manusia
memiliki kecakapan untuk bertahan hidup, melaksanakan tugas kehidupan, yang
sering disebut tujuan fungsional dan tujuan praktis, yang meliputi skill,
keterampilan, dan kecakapan.
Tujuan harus bersifat stasioner
artinya telah mencapai atau meraih segala yang diusahakan. Dalam ajaran islam,
seluruh aktivitas manusia bertujuan meraih tercapainya insan yang beriman dan
bertaqwa. Dengan demikian, apabila anak didik telah beriman dan bertakwa
artinya telah tercapai tujuannya. Apabila dikaitkan dengan pendidikan islam
yang bertujuan mencetak anak didik yang beriman, wujud dari tujan
itu adalah akhlak anak didik. Adapun akhlak anak didik itu mengacu pada
kurikulum yang diterapkan dalam pendidikan yang dilaksanakan di bergabai
lembaga, baik lembaga pendidikan formal maupun nonformal.[2]
Untuk mewujudkan tujuan-tujuan
pendidikan harus memiliki lembaga pendidikan yang berkualitas dengan dilengkapi
oleh sumber daya pendidik yang kompeten. Dalam kehidupan sehari-hari, indikator
tercapainya tujuan pendidikan islam adalah mencetak anak didik yang mampu
bergaul dengan sesama manusia dengan baik dan benar serta mengamalkan amar
ma’ruf nahi munkar kepada sesama manusia. Anak didik yang telah dibina dan
digembleng oleh pola pendidikan islam adalah anak didik yang sukses dalam
kehidupan karena ia memiliki kemampuan dan kemauan yang kuat untuk menjalani
kehidupan berbekal ilmu-ilmu keislaman yang diridhai Allah
dan Rasul-Nya. [3]
Algazhali melukiskan tujuan
pendidikan sesuai dengan pandangan hidupnya dan nilai-nilai yang terkandung di
dalamnya yaitu sesuai dengan filsafatnya, yakni memberi petunjuk akhlak dan
pembersihan jiwa dengan maksud dibalik itu membentuk individu-individu yang
ditandai dengan sifat-sifat utama dan takwa. Dengan ini pula keutamaan itu akan
merata dalam masyarakat.
Hujair AH Sanaky menyebut istilah
tujuan pendidikan islam dengan visi dan misi pendidikan islam. Menurutnya,
bahwa pendidikan islam telah memiliki visi dan misi yang ideal, yaitu rahmatan
lil’alamin tercantum dalam Al-Qur’an: “Dan tidaklah kami mengutus kamu,
melainkan untuk (menjadi) rahmat bagi semesta alam” (Qs. Al-Anbiya:107).
Selain itu, sebenarnya konsep dasar filosofis pendidikan islam lebih mendalam
dan menyangkut persoalan hidup multi dimensional, yaitu pendidikan yang tidak
terpisahkan dari tugas kekhalifahan manusia, atau lebih khusus lagi sebagai
penyiapan kader-kader khalifah dalam rangka membangun kehidupan manusia yang
makmur, dinamis, harmonis, dan lestari. Sebagaimana diisyaratkan oleh Allah
dalam al-qur’an.
Munzir hitami berpendapat bahwa
tujuan pendidikan tidak terlepas dari tujuan hidup manusia biarpun dipengaruhi
oleh berbagai budaya, pandangan hidup, atau keinginan-keinginan lainnya. Ini
bila dilihat dari ayat-ayat Al qur’an ataupun hadis yang mengisyaratkan tujuan
hidup manusia yang sekaligus menjadi tujuan pendidikan.
Tujuan pendidikan islam yang
dikemukakan oleh Ibnu Khaldun yang dirangkum dan disimpulkan oleh Athiyyah
al-Abrasyi dalam kitabnya al-Tarbiyah al-Islamiyyah wa Falasifatuha merupakan
tujuan pendidikan yang mengarah pada tujuan akhirat dan dunia, tujuan akhirat
bahwa tujuan pendidikan islam diarahkan dan diorientasikan pada kehidupan untuk
beramal dan mendekatkan pada Tuhan, jadi tujuan pendidikan bisa dikatakan untuk
jangka panjang, namun demikian juga pendidikan jangka pendek yang ada di dunia
ini juga diperhatikan. Jadi tujuan pendidikan yang ada di dunia ini bagaimana
manusia dapat menjalani hidupnya dengan baik dengan mendapatkan pekerjaan dan
penghidupan yang layak untuk memperoleh dan meraih tujuan jangka panjang yaitu
yang ada di akhirat kelak. Dengan begitu manusia mendapat dua kebahagiaan yang
diperoleh di dunia dengan menjalani kehidupan yang layak dan bahagia dan bisa
beramal menurut ajaran agama untuk bekal kehidupan yang abadi dan selama-lamanya.
B.
Hadist tentang Tujuan pendidikan
Tujuan pendidikan hendaknya untuk
menjadi orang yang berilmu, pembelajar, pendengar, dan pecinta ilmu. Jangan
pernah mencapai tujuan yang sifatnya hanya sementara , jabatan, pangkat, dan
kekayaan. Hal ini diisyaratkan dalam hadis-hadis berikut:
قَالَ النَّبِيُّ صلى الله عليه
وسلم: كُنْ عَالِمًا اَو مُتَعَلِّمًا اَو مُسْتَمِعًا اَو مُحِبًّا وَلَا تَكُنْ
خَامِسًا فَتُهْلِكَ (رواه البيهقي)
Artinya : Rasulullah saw bersabda
“ jadilah engkau orang yang berilmu (pandai) atau orang yang belajar, atau
orang yang mendengarkan ilmu atau yang mencintai ilmu. Dan janganlah engkau
menjadi orang yang kelima, maka kamu akan celaka,”. (HR.Baihaqi)
Penjelasan :
Hadist diatas menjadi landasan
pendidikan. Hadist …. كُنْ عَالِمًا (jadilah ahli ilmu ) memerintahkan
untuk memilih jalan ilmu, pencari ilmu, menjadi pendengar dan pecinta ilmu, dan
dilarang menjadi orang kelima karena akan menjadi penyebab kehancuran.
Hadist tersebut mengajak kita
untuk menjadi orang yang berilmu, atau orang yang mencari ilmu, atau pendengar
ilmu, atau pecinta ilmu. Itulah hakikat tujuan dari pendidikan, yakni memiliki
ilmu, bukan tujuan lain, maksudnya jangan jadi selain dari yang empat tersebut
seperti pemalas, pemenci ilmu, perusak ilmu, dan lain sebagainya. Terlebih jika
tujuan pendidikan diorientasikan untuk memperoleh kekayaan duniawi.
Banyak juga orang yang berfikir
bahwa kekayaan dan jabatan adalah sumber kebahagiaan ada dihati, dan
kebahagiaan dihati adalah ketenangan dalam berdzikir kepada Allah swt. Ala
bidzikrillahi tathmainnul qulub’ (ingatlah hanya dengan mengingat Allah, hati
menjadi tenang).
Dengan demikian, kebahagiaan
menjadi tujuan dalam pendidikan, namun tujuan tersebut tidak hanya didunia
tetapi juga kebahagiaan di akhirat. Untuk memperoleh kebahagiaan ini kuncinya
adalah ilmu. Hal ini sebagaimana yang disabdakan oleh Rasulullah saw:
مَنْ اَرَادَ الدُّنْيَا فَعَلَيْهِ
بِالعِلْمِ وَمَنْ اَرَادَ الْاَخِرَةَ فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ وَمَنْ
اَرَادَهُمَا فَعَلَيْهِ بِالْعِلْمِ (رواه البخارى و مسلم)
Artinya: Barangsiapa yang
menghendaki kebaikan didunia maka dengan ilmu, barangsiapa yang menghendaki
kebahagiaan di akhirat maka dengan ilmu, barangsiapa yang menghendaki keduanya
maka dengan ilmu. (HR.Bukhori-muslim).
Selain kebahagiaan didunia yang
diperoleh melalui ilmu, maka tujuan pendidikan akan tercapai jika semuanya
melalui proses belajar seperti sabda Rasulullah saw berikut ini :
عَن ابْنُ عَبَّاس رَضِيَ الله
عَنْهُ قَالَ : قَالَ رَسُولُ الله صلى الله عليه وسلم: مَنْ يُرِدِ الله بِهِ
خَيْرًا يُفَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ وَاِنَّمَا الْعِلْمِ بِالتَّعَلُّمِ ...(رواه
البخارى)
Artinya:
Dari Ibnu Abbas ra. Ia berkata Rasulullah saw bersabda “ barangsiapa yang
dikehendaki allah menjadi baik, maka dia akan dipahamkan dalam hal agama. Dan
sesungguhnya ilmu itu diperoleh melalui belajar “ (HR. Bukhori)
Penjelasan :
Hadis ….. مَنْ يُرِدِ الله بِهِ خَيْرًا
يُفَقِّهْهُ فِي الدِّيْنِ (barangsiapa yang dikehendaki Allah menjadi baik, maka dia akan
dipahamkan dalam hal agama) dapat dipahami bahwa orang tersebut akan diberi
kebaikan oleh Allah, kebaikan secara sosial, mental, spiritual, menjadi kunci
Allah bagi kebaikan seseorang. Dengan kata lain, kalau ingin
memperoleh kebaikan apapun didunia dan akhirat jangan jauh-jauh dari agama.
Dalam pengertian ini, agama adalah kunci kebaikan seseorang. Agar tidak
jauh-jauh dari agama maka seseorang diwajibkan untuk menuntut ilmu agar tujuan
pendidikan islam dapat terwujud.
Hadis diatas merupakan
pernyataan Allah yang mengandung perintah bahwa siapapun dari manusia yang
menginginkan memperoleh kebaikan, hendaknya ia mencari ilmu
agama.Meningkkatkan pemahamannya tentang
islam. Mengkaji Al-Quran dan As Sunnah dengan
berbagai metode dan pendekatan yang benar. Islam maju karena umatnya
kuat dalam ilmu pendidikan.
حد ثنا محمود بن غيلا ن، اخبرنا ابو
اسامة، عن الاعمش عن ابى صالح عن ابى هريرة قال: رسول الله صلى الله
عليه و سلم
من سلك طريقا يلتمس فيه علما سهل الله له طريقا الى
الجنة"
Artinya : “Kami diberi berita
oleh Mahmud bin Ghailan, kami diberi berita oleh Abu Usamah dari A’masy dari
Abi Shahih, dari Abu Hurairah, beliau bersabda:“Rasulullah Saw bersabda:
“Barang siapa yang menempuh jalan untuk mencari ilmu maka Allah akan memudahkan
jalan baginya ke surga”.
Penjelasan :
Telah dikatakan diatas bahwa
pendidikan merupakan suatu usaha dan kegiatan yang sarat dengan tujuan.
Kedudukan tujuan dalam pendidikan cukup menentukan, karena selain memberikan
panduan tentang karakteristik manusia yang ingin dihasilkan pendidikan,
sekaligus pula memberikan arah dan langkah-langkah dalam melakukan seluruh
kegiatan pendidikan. Tujuan ialah apa yang dirancangkan manusia. Letaknya
sebagai pusat perhatian, dan demi mewujudkannya dia menata tingkah lakunya
dalam kehidupan sosial kemasyarakatan.
Berbicara tentang tujuan
pendidikan, tidak dapat melepaskan dari tujuan hidup, yaitu tujuan hidup
manusia. Sebab pendidikan hanyalah suatu alat yang digunakan oleh manusia untuk
memelihara kelanjutan hidupnya, baik sebagai individu maupun sebagai makhluk
sosial.
C. Tahap-tahap
Tujuan Pendidikan dalam Islam
Abu Ahmadi mengatakan bahwa
tahap-tahap tujuan pendidikan islam meliputi:
a.
Tujuan tertinggi/ terakhir
Tujuan ini bersifat mutlak, tidak
mengalami perubahan dan berlaku umum, karena sesuai dengan konsep ketuhanan
yang mengandung kebenaran mutlak dan universal. Tujuan tertinggi ini pada
akhirnya sesuai dengan tujuan hidup manusia dan peranannya sebagai makhluk
Tuhan, yaitu:
1. Menjadi
hamba Allah, yaitu semata-mata untuk beribadah kepada Allah (Qs.Al-Dzariat :56)
2. Mengantarkan
peserta didik menjadi Fil ‘ Ard yaitu mampu memakmurkan bumi dan
melestarikannya dan lebih jauh lagi, mewujudkan rahmat bagi alam sekitarnya.
(Qs. 2 : 20)
3. Untuk
memperoleh kesejahteraan, kebahagiaan hidup di dunia sampai akhirat, baik individu
maupun masyarakat. (Qs.Al-Baqarah : 21)
Ketiga tujuan tertinggi tersebut
pada dasarnya merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan karena pencapaian
tujuan yang satu memerlukan pencapaian tujuan yang lain. Berdasarkan pengalaman
sejarah hidup manusia dan dalam pengalaman aktivitas pendidikan dari masa ke
masa, belum pernah tercapai seluruhnya, baik secara individu maupun sosial.
Namun demikian, tujuan tertinggi tersebut diyakini sebagai sesuatu yang ideal
dan dapat memotivasi usaha pendidikan dan bahkan dapat menjadikan aktivitas
pendidikan lebih bermakna.
b. Tujuan
Umum
Tujuan umum berfungsi sebagai arah
dan taraf pencapaiannya dapat diukur karena menyangkut perubahan sikap,
perilaku, dan kepribadian peserta didik. Dikatakan umum karena, berlaku bagi siapa
saja tanpa dibatasi ruang dan waktu, dan menyangkut diri peserta didik secara
total. Islam dikenal konsep pendidikan sepanjang hayat, sesuai dengan hadist
nabi : “Tuntutlah ilmu dari sejak buaian sampai ke liang lahat. Selain
itu, dalam pendidikan islam berlaku pula konsep pendidikan manusia seutuhnya.
c. Tujuan
Khusus
Tujuan khusus bersifat relatif
sehingga dimungkinkan diadakan perubahan dimana perlu sesuai dengan tuntutan
dan kebutuhan, selama tetap berpijak pada kerangka tujuan tertinggi/terakhir
dan umum itu. Pengkhususan tujuan tersebut dapat didasarkan pada:
1. Kultur
dan cita-cita suatu bangsa yaitu setiap bangsa memiliki budaya dengan itu
adanya kemungkinan perbedaan cita-citanya.
2. Minat,bakat
dan kesanggupan subjek didik yaitu setiap orang mempunyai minat, bakat yang
berbeda-beda.
3. Tuntutan
situasi, kondisi, pada kurun waktu tertentu yaitu dasar pertimbangan ini sangat
penting terutama bagi perencanaan pendidikan. Mereka harus mengantisipasi
hal-hal yang mungkin akan terjadi dimasa depan.
d. Tujuan
Sementara
Menurut Dr.Zakiyah Daradjat tujuan sementara
merupakan tujuan yang akan dicapai setelah anak didik diberi sejumlah
pengalaman tertentu yang direncanakan dalam suatu kurikulum pendidikan formal.
Semakin tinggi tingkatan pendidikannya, lingkarannya semakin besar. Lingkaran
inilah yang menggambarkan insan kamil.[4]
Adapun menurut keteranggan lain pendidikan
islam bertujuan membangun karakteranak didik yang kuat menghadapi berbagai
cobaan dalam kehidupan dan telaten, sabar, serta cerdas dalam memecahkan
masalah yang dihadapi. Tujuan pendidikan islam adalah sebagai berikut:
a) Terwujudnya
insan yang beriman dan bertaqwa kepada Allah SWT.
b) Terwujudnya
insan kamil yang berakhlakul karimah.
c) Terwujudnya
insan muslim yang berkepribadian shaleh.
d) Terwujudnya
insan yang cerdas dalam mengaji dan mengkaji ilmu pengetahuan.
e) Terwujudnya
insan yang bermanfaat untuk kehidupan orang lain.
f) Terwujudnya
insan yang sehat jasmani dan rohani.
g) Terwujudnya
karakter muslim yang menyebarkan ilmunya kepada sesama manusia. [5]
Tujuan pendidikan islam mempunyai
tujuan pokok atau utama dan tujuan pendukung, dengan kata lain mempunyai kosentrasi
tertentu yang harus ditempuh dan dicapai lebih dahulu sebelum ke kosentrasi-kosentrasi
lain. Dalam hal ini al-Abrasyi mengedepankan pencapaian akhlak yang sempurna
sebagai tujuan pendidikan islam.Jadi tujuan pendidikan islam secara umum yaitu:
a. Untuk
membantu pembentukan akhlak yang mulia. Kaum muslimim telah setuju bahwa
pendidikan akhlak adalah jiwa pendidikan islam, dan bahwa mencapai akhlak yang
sempurna adalah tujuan pendidikan yang sebenarnya.
b. Persiapan
untuk kehidupan dunia dan kehidupan di akhirat. Pendidikan islam menaruh
perhatian penuh kedua kehidupan itu sebagai tujuan diantara tujuan-tujuan umum
yang dasar, sebab memang itulah tujuan tertinggi dan terakhir pendidikan.
c. Persiapan
untuk mencari rizki dan pemeliharaan segi-segi kemanfaatan. Pendidikan islam
tidaklah semuanya bersifat agama, akhlak atau spriritual semata-mata, tetapi
menaruh perhatian pada segi kemanfaatan pada tujuan-tujuan kurikulum dan aktivitasnya.
d. Menumbuhkan
ruh ilmiah pada anak didik dan memuaskan keinginan untuk mengetahui dan
mengkaji ilmu.
e. Menyiapkan
anak didik dari segi profesional, teknis supaya ia dapat menguasai profesi
tertentu dan teknis tertentu agar dapat mencari rizki.
D.
Tahap- - Tahap Tujuan Pendidikan
di Indonesia
a. Tujuan
Pendidikan Nasional
Merupakan tujuan umum yang hendak
dicapai oleh seluruh bangsa Indonesia dan merupakan rumusan dari kualifikasi
terbentuknya warga negara yang dicita-citakan bersama.
b. Tujuan
Institusional
Merupakan tujuan pendidikan secara
formal dirumuskan oleh lambaga-lembaga pendidikan yaitu :
1. Taman
Kanak-kanak (TK) dan Raudhatul Athfal (RA)
2. Sekolah
Dasar (SD) dan Madrasah Ibtidaiyyah (MI)
3. Sekolah
Menengah baik SMP / SMA
c. Tujuan
Kurikuler
Merupakan tujuan yang dirumuskan
secara formal pada kegiatan kurikuler yang ada pada lembaga pendidikan. Tujuan
kurikuler lebih mengacu kepada mata pelajaran namun dibedakan sesuai dengan
jenjang pendidikannya.
d. Tujuan
Instruksional merupakan tujuan yang hendak dicapai setelah program pengajaran.
Dalam Tujuan Pendidikan di
Indonesia, yang dimulai dari tujuan pada GBHN, pendidikan prasekolah,
pendidikan dasar, pendidikan menengah, pendidikan tinggi sampai dengan
undang-undang pendidikan yang mempunyai arah yang sama yaitu mengembangkan
manusia Indonesia seutuhnya.
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Tujuan memiliki nilai yang sangat
penting di dalam pengajaran. Bahkan barangkali dapat dikatakan bahwa tujuan
merupakan factor yang terpenting dalam kegiatan dan proses belajar mengajar.
Masalah dasar dan tujuan pendidikan adalah merupakan suatu masalah yang sangat
fundamental dalam pelaksanaan pendidikan. Sebab dari dasar pendidikan itu akan
menentukan corak dan isi pendidikan. Dan dari tujuan pendidikan akan menentukan
kearah mana anak didik itu dibawa. Demikian pula masing-masing orang mempunyai
bermacam-macam tujuan pendidikan, yaitu melihat kepada cita-cita, kebutuhan dan
keinginannya. Ada yang mengharapkan supaya anaknya kelak menjadi orang besar
yang berjasa kepada nusa dan bangsa serta agama. Ada yang mengingkan supaya
anaknya menjadi dokter, insinyur atau seorang ahli seni. Dan ada pula yang mengharapkan supaya anaknya
menjai ulama besar, penglima perang dan lain-lainnya.
Berdasarkan penjelasan di atas
dapat disimpulkan bahwa tujuan Pendidikan yaitu untuk mencari ridho Allah SWT,
karena memang kita sebagai hambanya yang diciptakan didunia ini yang tujuannya
hanya satu sebenarnya yaitu hanya untuk beribadah kepada Allah SWT dan yang
lainnya hanya sebagai pelengkap maka sudah sepatutnya kita didunua ini hanya
untuk mencari ridhoNya. Dan untuk kebahagiaan dunia dan akhirat kita, karena
kita bukan hanya hidup di dunia setelah mati masih ada kehidupan yang kekal
yaitu akhirat maka kita disuruh mencari kebahagiaan yang hakiki yaitu akhirat.
Dan agar menjadi orang yang berilmu pengetahuan, untuk menjadi penerus ulama
agar yang memegang tetap ahlinya agar tidak terjadi kehancuran.
B.
Kritik dan saran
Makalah ini dibuat supaya
para pembaca banyak mengetahui tujuan pendidikan yang sebenarnya. Tujuan
pendidikan ini akan meningkatkatkan kualitas pendidikan di indonesia.Diharapkan
makalah ini dapat digunakan dengan sebaik-baiknya. Selain itu, , jika ada kesalahan
dalam penulisan atau pemberian informasi mohon kritik dan saran dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Ramayulis. 2014. Metodologi
Pendidikan Islam. Jakarta: Kalam Mulia.
Hamalik, Oemar. 2002. Perencanaan
Pengajaran Berdasarkan Pendekatan system.Jakarta: PT Bumi
Aksara.
Saebani,Beni Ahmad dan Hendra
Akhdiyat. 2009. Ilmu Pendidikan Islam. Bandung :CV
Pustaka
Setia.
[1]
M.Arifin, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta : Bumi Aksara, 1992), hlm. 222
[2]Beni Ahmad Saebani dan Hendra Akhdiyat, Ilmu
Pendidikan Islam,(Bandung: CV Pustaka Setia, 2009), hlm. 146.
[4]Prof.Dr.H.Ramayulis,
Metodologi Pendidikan Agama Islam. (Jakarta: Kalam Mulia, 2014) hlm.34
[5]Beni Ahmad Saebani dan Hendra
Akhdiyat, Ilmu Pendidikan Islam, hlm.147.
Comments
Post a Comment